Nasional - Politik |
Ditulis oleh Era Baru News | Senin, 28 September 2009 |
(Ilustrasi)
Wartawan ANTARA yang berada dilokasi karamnya kapal
yang membawa 263 orang penumpang dan 12 awak kapal dari Pelabuhan Dumai
ke Batam, melihat hanya anjungan kapal yang masih terlihat sedangkan
badan kapal tenggelam.
"Ratusan penumpang dan awak
kapal semuanya dapat diselamatkan. Kapal mengalami kebocoran pada
bagian bawah mesin," ujar Komandan Polair Dumai AKP Abdullah Hariri.
Menurut
dia, ratusan penumpang tersebut berangkat dari Pelabuhan Dumai tujuan
Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang umumnya merupakan warga Batam yang
baru pulang berlebaran di kampung halaman mereka di beberapa daerah di
Riau dan luar Riau.
Sementara itu, kapten kapal
Dumai Express II Tua Panjaitan (45) kepada ANTARA mengatakan, kapal
tersebut berangkat dari Pelabuhan Dumai pada Senin pagi sekitar pukul
07.20 Wib, tetapi baru berjarak dua mil yakni di antara perairan selat
Rupat dan Tanjung Jati, pulau Bengkalis, kapal mengalami gangguan.
"Saya
mendapat info dari awak mesin yang mengatakan ada kebocoran dan air
masuk begitu deras ke dalam kapal. Begitu mendapat info dari awak mesin,
saya berusaha membawa kapal ke pulau Rupat daratan terdekat kami," kata
Panjaitan.
Ia mengatakan, pelabuhan Batu Panjang
di pulau Rupat merupakan pelabuhan terdekat dan sambil minta pertolongan
pada tim SAR ia berusaha membawa kapal menepi ke daratan sedangkan
penumpang dimintanya memakai pelampung dan tidak panik.
Tim
SAR yang dimintanya tolong langsung sigap bersama Polair dan TNI
Angkatan laut bahkan masyarakat pulau Rupat baik dengan sampan maupun
pompong berdatangan ke arah kapal yang hampir karam itu.
Bahkan kapal Indomal Express II juga datang dan semua penumpang dievakuasi pada kapal tersebut.
"Semua
penumpang dievakuasi ke Indomal. Begitu kami semua diselamatkan, kapal
saya pun tenggelam walau tadi sempat ditarik ke tepi," ujar panjaitan.
Semua
penumpang yang hendak balik ke Batam usai berlebaran di kampung halaman
mereka, akhirnya dievakuasi kembali ke Pelabuhan Dumai.
Salah
seorang penumpang warga Batam Sarkimin (32) saat ditemui ANTARA di
Pelabuhan Dumai mengatakan, saat kapal meninggalkan Pelabuhan Dumai
tidak ada gejala kerusakan, namun setelah berlayar meninggalkan
pelabuhan hendak masuk ke perairan Tanjung Jati mesin kapal mulai
mati-hidup.
"Pada bagian belakang kapal terlihat
asap hitam tebal. Saya melihat asap tebal itu karena kebetulan posisi
saya berada di atas dek," katanya.
Sementara itu
Wakil Wali Kota Dumai Sunaryo yang meninjau penumpang selamat di
pelabuhan Dumai, meminta perusahaan pelayaran untuk memeriksa kelayakan
kapal sebelum meninggalkan pelabuhan.
"Perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap penumpang dan yang paling penting
sebelum berlayar hendaknya memeriksa kelayakan kapalnya," ujar
Sunaryo.(ant/yan)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar